Blog ini Sementara Sebagai BackUp dari Blog KebunHidayah.Wordpress.com

SIlahkan Kunjungi www.kebunhidayah.wordpress untuk membaca artikel terbaru

Hal-hal Yang Menjadi Rukun Sholat

Yang dimaksud dengan rukun-rukun sholat adalah bagian-bagian sholat yang wajib dilakukan tanpa keringanan walau karena lupa (apabila ketinggalan salah satunya dengan sengaja atau tidak disengaja walau karena lupa maka sholatnya batal atau tidak sah).  

Rukun-rukun shalat ada empat belas, yaitu :

1. Berdiri bagi yang mampu, bila tidak mampu berdiri maka dengan duduk, bila tidak mampu duduk maka dengan berbaring secara miring atau terlentang.

2. Takbiiratul-Ihraam,

3. Membaca Al-Fatihah,

4. Ruku’,

5. I’tidal setelah ruku’,

6. Sujud dengan anggota tubuh yang tujuh,

7. Bangkit darinya,

8. Duduk di antara dua sujud,

9. Thuma’ninah (Tenang) dalam semua amalan,

10. Tertib rukun-rukunnya,

11. Tasyahhud Akhir,

12. Duduk untuk Tahiyyat Akhir,

13. Shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

14. Salam dua kali. 

 

Penjelasan Empat Belas Rukun Shalat  :

1. Berdiri tegak pada shalat fardhu bagi yang mampu 

Dalilnya firman Allah ‘azza wa jalla, “Jagalah shalat-shalat dan shalat wustha (shalat ‘Ashar), serta berdirilah untuk Allah ‘azza wa jalla dengan khusyu’.” (Al-Baqarah:238)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalatlah dengan berdiri…” (HR. Al-Bukhary)

2. Takbiiratul-ihraam, yaitu ucapan: ‘Allahu Akbar’, tidak boleh dengan ucapan lain

Dalilnya hadits, “Pembukaan (dimulainya) shalat dengan takbir dan penutupnya dengan salam.” (HR. Abu Dawud dan dishahihkan Al-Hakim)

Juga hadits tentang orang yang salah shalatnya, “Jika kamu telah berdiri untuk shalat maka bertakbirlah.” (Idem)

3. Membaca Al-Fatihah

Membaca Al-Fatihah adalah rukun pada tiap raka’at, sebagaimana dalam hadits, “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Al-Fatihah.” (Muttafaqun ‘alaih)

4. Ruku’ 

5. I’tidal (Berdiri tegak) setelah ruku’

6. Sujud dengan tujuh anggota tubuh

7. Bangkit darinya

8. Duduk di antara dua sujud

Dalil dari rukun-rukun ini adalah firman Allah ‘azza wa jalla, “Wahai orang-orang yang beriman ruku’lah dan sujudlah.” (Al-Hajj:77)

Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Saya telah diperintahkan untuk sujud dengan tujuh sendi.” (Muttafaqun ‘alaih)

9. Thuma’ninah dalam semua amalan

(tambahan penjelasan redaksi, dikutip dari http://www.darussalaf.or.id/myprint.php?id=1602).  Apabila beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kepalanya dari ruku’ , maka beliau berdiri tegak, sampai semua tulang punggungnya kembali pada tempatnya. Apabila sujud maka beliau thuma`ninah dalam sujudnya sampai semua tulang punggungnya kembali pada tempatnya. Apabila duduk antara dua sujud, beliau duduk dengan tegak sampai kembali tulang-tulang punggungnya pada tempatnya.

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat ada sebagian orang yang tidak thuma`ninah dalam shalatnya, maka beliau memerintahkannya untuk mengulangi shalatnya, dan beliau berkata kepadanya :
“Apabila engkau hendak menunaikan shalat, maka sempurnakanlah wudhu’ (terlebih dahulu), kemudian menghadaplah kiblat dan bertakbirlah. Kemudian bacalah surat dari Al-Qur`an  yang mudah bagimu. Kemudian ruku’lah  sampai engkau engkau thuma`ninah dalam ruku’. Kemudian angkatlah (kepalamu) sampai engkau tegak berdiri. Lalu sujudlah sampai engkau thuma’ninah dalam sujud. Kemudian angkatlah sampai engkau thuma’ninah dalam duduk. Kemudian sujudlah lagi sampai engkau thuma’ninah dalam sujud. Kemudian lakukanlah gerakan itu semua dalam seluruh shalatmu”.

 10. Tertib antara tiap rukun

Dalil rukun-rukun ini adalah hadits musii` (orang yang salah shalatnya),

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk mesjid, lalu seseorang masuk dan melakukan shalat lalu ia datang memberi salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab salamnya dan bersabda: ‘Kembali! Ulangi shalatmu! Karena kamu belum shalat (dengan benar)!, … Orang itu melakukan lagi seperti shalatnya yang tadi, lalu ia datang memberi salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab salamnya dan bersabda: ‘Kembali! Ulangi shalatmu!t Karena kamu belum shalat (dengan benar)!, … sampai ia melakukannya tiga kali, lalu ia berkata: ‘Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan kebenaran sebagai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, saya tidak sanggup melakukan yang lebih baik dari ini maka ajarilah saya!’ Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya: ‘Jika kamu berdiri hendak melakukan shalat, takbirlah, baca apa yang mudah (yang kamu hafal) dari Al-Qur`an, kemudian ruku’lah hingga kamu tenang dalam ruku’, lalu bangkit hingga kamu tegak berdiri, sujudlah hingga kamu tenang dalam sujud, bangkitlah hingga kamu tenang dalam duduk, lalu lakukanlah hal itu pada semua shalatmu.” (HR. Abu Dawud dan dishahihkan Al-Hakim) 

11. Tasyahhud Akhir 

Lafazh tasyahhud bisa dilihat dalam kitab-kitab yang membahas tentang shalat seperti kitab Shifatu Shalaatin Nabiy, karya Asy-Syaikh Al-Albaniy dan kitab yang lainnya.

12. Duduk Tasyahhud Akhir

Sesuai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika seseorang dari kalian duduk dalam shalat maka hendaklah ia mengucapkan At-Tahiyyat.” (Muttafaqun ‘alaih) 

13. Shalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Sebagaimana dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika seseorang dari kalian shalat… (hingga ucapannya beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam) lalu hendaklah ia bershalawat atas Nabi.”

Pada lafazh yang lain, “Hendaklah ia bershalawat atas Nabi lalu berdoa.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

14. Dua Kali Salam 

Sesuai sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “… dan penutupnya (shalat) ialah salam.

Inilah penjelasan tentang syarat-syarat dan rukun-rukun shalat yang harus diperhatikan dan dipenuhi dalam setiap melakukan shalat karena kalau meninggalkan salah satu rukun shalat baik dengan sengaja atau pun lupa maka shalatnya batal, harus diulang dari awal. Wallaahu A’lam.

 

Sumber artikel :  Asy-Syaikh Ibnu Baaz dengan susunan Muhammad bin ‘Ali Al-Arfaj.  http://www.darussalaf.or.id/stories.php?id=121

(Dikutip dari link http://fdawj.atspace.org/awwb/th3/27.htm, Bulletin Al Wala wal Bara Edisi ke-27 Tahun ke-3 / 03 Juni 2005 M / 25 Rabi’uts Tsani 1426 H )

kata kunci :

Tata cara sholat / tata cara shalat / tatacara shalat sesuai sunnah / sifat sholat nabi / sifat shalat nabi as-sunnah / belajar sholat / bagaimana cara melakukan shalat sholat / bimbingan shalat / bimbingan sholat sesuai sunnah nabi

No comments yet»

Tinggalkan komentar